GEJOLAK SOSIAL AKIBAT PENYALAHGUNAAN NARKOBA OLEH REMAJA
Penyalahgunaan Narkotika
Kebanyakan
zat dalam narkoba sebenarnya digunakan untuk pengobatan dan penelitian. Tetapi
karena berbagai alasan mulai dari keinginan untuk dicoba-coba, ikut trend atau gaya,
lambang status sosial, ingin melupakan persoalan dan lain-lain. Maka narkotika
kemudian disalahgunakan. Penggunaan terus menerus dan berlanjut akan
menyebabkan ketergantungan yang disebut juga dengan kecanduan. Tingkatan
penyalahgunaan biasanya sebagai berikut:
1)
coba-coba;
2)
senang-senang;
3)
menggunakan pada saat atau keadaan tertentu;
4)
penyalahgunaan;
5)
ketergantungan.
Sedangkan
berdasarkan efeknya, narkoba bisa dibedakan menjadi tiga:
1.
Depresan, yaitu menekan sistem sistem syaraf pusat dan mengurangi aktifitas
fungsional tubuh sehingga pemakai merasa tenang, bahkan bisa membuat pemakai
tidur dan tak sadarkan diri. Bila kelebihan dosis bisa mengakibatkan kematian.
Jenis narkoba depresan antara lain opioda, dan berbagai turunannya seperti
morphin dan heroin. Contoh yang populer sekarang adalah Putaw.
2.
Stimulan, merangsang fungsi tubuh dan meningkatkan kegairahan serta kesadaran.
Jenis stimulan: Kafein, Kokain, Amphetamin. Contoh yang sekarang sering dipakai
adalah Shabu-shabu dan Ekstasi.
3.
Halusinogen, efek utamanya adalah mengubah daya persepsi atau mengakibatkan
halusinasi. Halusinogen kebanyakan berasal dari tanaman seperti mescaline dari
kaktus dan psilocybin dari jamur-jamuran. Selain itu ada jugayang diramu di
laboratorium seperti LSD. Yang paling banyak dipakai adalah marijuana atau
ganja.
B. Dampak Penyalahgunaan Narkoba
Bila
narkoba digunakan secara terus menerus atau melebihi takaran yang telah
ditentukan akan mengakibatkan ketergantungan. Kecanduan inilah yang akan mengakibatkan
gangguan fisik dan psikologis, karena terjadinya kerusakan pada sistem syaraf
pusat (SSP) dan organ-organ tubuh seperti jantung, paru-paru, hati dan ginjal.
Dampak penyalahgunaan narkoba pada seseorang sangat tergantung pada jenis
narkoba yang dipakai, kepribadian pemakai dan situasi atau kondisi pemakai.
Secara umum, dampak kecanduan narkoba dapat terlihat pada fisik, psikis maupun
sosial seseorang.
► Dampak Fisik:
Gangguan
pada system syaraf (neurologis) seperti: kejang-kejang, halusinasi, gangguan
kesadaran, kerusakan syaraf tepi.
Gangguan
pada jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler) seperti: infeksi akut otot
jantung, gangguan peredaran darah.
Gangguan
pada kulit (dermatologis) seperti: penanahan (abses), alergi, eksim.
Gangguan
pada paru-paru (pulmoner) seperti: penekanan fungsi pernapasan, kesukaran
bernafas, pengerasan jaringan paru-paru.
Sering
sakit kepala, mual-mual dan muntah, murus-murus, suhu tubuh meningkat,
pengecilan hati dan sulit tidur.
Dampak
terhadap kesehatan reproduksi adalah gangguan padaendokrin,seperti: penurunan
fungsi hormon reproduksi (estrogen, progesteron,testosteron), serta gangguan
fungsi seksual.
Dampak
terhadap kesehatan reproduksi pada remaja perempuan antara lainperubahan
periode menstruasi, ketidakteraturan menstruasi, danamenorhoe (tidak haid).
Bagi
pengguna narkoba melalui jarum suntik, khususnya pemakaian jarum suntik secara
bergantian, risikonya adalah tertular penyakit seperti hepatitis B, C, dan HIV
yang hingga saat ini belum ada obatnya.
Penyalahgunaan
narkoba bisa berakibat fatal ketika terjadi Over Dosis yaitu konsumsi narkoba
melebihi kemampuan tubuh untuk menerimanya. Over dosis bisa menyebabkan
kematian.
► Dampak Psikis:
Lamban
kerja, ceroboh kerja, sering tegang dan gelisah
Hilang
kepercayaan diri, apatis, pengkhayal, penuh curiga
Agitatif,
menjadi ganas dan tingkah laku yang brutal
Sulit
berkonsentrasi, perasaan kesal dan tertekan
Cenderung
menyakiti diri, perasaan tidak aman, bahkan bunuh diri
► Dampak Sosial:
Gangguan
mental, anti-sosial dan asusila, dikucilkan oleh lingkungan
Merepotkan
dan menjadi beban keluarga
Pendidikan
menjadi terganggu, masa depan suram
Dampak
fisik, psikis dan sosial berhubungan erat. Ketergantungan fisik akan
mengakibatkan rasa sakit yang luar biasa (sakaw) bila terjadi putus obat (tidak
mengkonsumsi obat pada waktunya) dan dorongan psikologis berupa keinginan
sangat kuat untuk mengkonsumsi (bahasa gaulnya sugest). Gejata fisik dan
psikologis ini juga berkaitan dengan gejala sosial seperti dorongan untuk
membohongi orang tua, mencuri, pemarah, manipulatif, dn lain-lain.
C. Bahaya Narkoba Bagi Remaja
Masa
remaja merupakan suatu fase perkembangan antara masa anak-anak dan masa dewasa.
Perkembangan seseorang dalam masa anak-anak dan remaja akan membentuk
perkembangan diri orang tersebut di masa dewasa. Karena itulah bila masa
anak-anak dan remaja rusak karena narkoba, maka suram atau bahkan hancurlah
masa depannya. Pada masa remaja, justru keinginan untuk mencoba-coba, mengikuti
trend dan gaya hidup, serta bersenang-senang besar sekali. Walaupun semua
kecenderungan itu wajar-wajar saja, tetapi hal itu bisa juga memudahkan remaja
untuk terdorong menyalahgunakan narkoba. Data menunjukkan bahwa jumlah pengguna
narkoba yang paling banyak adalah kelompok usia remaja. Masalah menjadi lebih
gawat lagi bila karena penggunaan narkoba, para remaja tertular dan menularkan
HIV/AIDS di kalangan remaja. Hal ini telah terbukti dari pemakaian narkoba
melalui jarum suntik secara bergantian. Bangsa ini akan kehilangan remaja yang
sangat banyak akibat penyalahgunaan narkoba dan merebaknya HIV/AIDS. Kehilangan
remaja sama dengan kehilangan sumber daya manusia bagi bangsa.
Cara
Menangani Masalah
Selain
ketiga masalah psikososial yang sering terjadi pada remaja seperti yang
disebutkan dan dibahas diatas terdapat pula masalah masalah lain pada remaja
seperti tawuran, kenakalan remaja, kecemasan, menarik diri, kesulitan belajar,
depresi dll. Semua masalah tersebut perlu mendapat perhatian dari berbagai
pihak mengingat remaja merupakan calon penerus generasi bangsa. Ditangan remaja
lah masa depan bangsa ini digantungkan.
Terdapat
beberapa cara yang dapat dilakukan dalam upaya untuk mencegah semakin
meningkatnya masalah yang terjadi pada remaja, yaitu antara lain :
► Peran Orangtua :
Menanamkan
pola asuh yang baik pada anak sejak prenatal dan balita
Membekali
anak dengan dasar moral dan agama
Mengerti
komunikasi yang baik dan efektif antara orangtua – anak
Menjalin
kerjasama yang baik dengan guru
Menjai
tokoh panutan bagi anak baik dalam perilaku maupun dalam hal menjaga lingkungan
yang sehat
Menerapkan
disiplin yang konsisten pada anak
► Peran Guru :
Bersahabat
dengan siswa
Menciptakan
kondisi sekolah yang nyaman
Memberikan
keleluasaan siswa untuk mengekspresikan diri pada kegiatan ekstrakurikuler
Menyediakan
sarana dan prasarana bermain dan olahraga
Meningkatkan
peran dan pemberdayaan guru BP
Meningkatkan
disiplin sekolah dan sangsi yang tegas
Meningkatkan
kerjasama dengan orangtua, sesama guru dan sekolah lain
Meningkatkan
keamanan terpadu sekolah bekerjasama dengan Polsek setempat
Mewaspadai
adanya provokator
Mengadakan
kompetisi sehat, seni budaya dan olahraga antar sekolah
Menciptakan
kondisi sekolah yang memungkinkan anak berkembang secara sehat dalah hal fisik,
mental, spiritual dan sosial.
►Peran Pemerintah dan masyarakat :
Menghidupkan
kembali kurikulum budi pekerti
Menyediakan
sarana/prasarana yang dapat menampung agresifitas anak melalui olahraga dan
bermain
Menegakkan
hukum, sangsi dan disiplin yang tegas
Memberikan
keteladanan
Lokasi sekolah
dijauhkan dari pusat perbelanjaan dan pusat hiburan
► Peran Media :
Sajikan
tayangan atau berita tanpa kekerasan (jam tayang sesaui usia)
Sampaikan
berita dengan kalimat benar dan tepat (tidak provokatif)
Adanya
rubrik khusus dalam media masa (cetak, elektronik) yang bebas biaya khusus
untuk remaja.
Remaja dan
Perilaku Hidup Sehat
Remaja
yang bersikap hidup sehat adalah remaja:
1.
Mengerti tujuan hidup
2.
Memahami faktor penghambat maupun pendukung perkembangan kematangannya.
3. Bergaul
dengan bijaksana
4. Terus
menerus memperbaiki diri
Dengan
demikian remaja dapat diharapkan menjaga remaja yang handal dan sehat. Remaja
harus mengetahui dirinya memiliki kekhawatiran dan harapan, dengan kata lain
remaja harus mengerti dirinya sendiri. Faktor yang berkembang pada setiap
remaja antara lain fisik, intelektual, emosional, spiritual. Kecepatan
perkembangan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Fisik
35%
2.
Intelektual 20%
3.
Emosional 30%
4.
Spiritual 15%
Faktor
fisik berkembang secara tepat sedangkan faktor lainnya berkembang tidak sama
besar. Perkembangan yang tidak seimbang inilah yang menimbulkan kejanggalan dan
berpengaruh terhadap perilaku remaja. Bagaimana seseorang remaja melihat
dirinya sendiri, orang lain serta hubungannya dengan orang lain termasuk orang
tua dan pembina? Kadangkadang ia ingin dianggap sebagai anak-anak, orang
dewasa, orang lain dianggap
sebagai
orang tua, teman. Hubungan dirinya dengan orang lain dianggap bersifat:
1.
Otoriter ——- demokratis
2.
Tertutup ——- terbuka
3. Formal
——- informal
Semua
tersebut di atas dalam keadaan “dalam perjalanan menuju” Sehingga dapat dilihat
segalanya masih dalam proses dan tidak berada dalam kutub atau masa anak-anak
ataupun kutub atau masa dewasa.
“Dalam
perjalanan menuju” ini yang menonjol adalah:
1. Fisik
yang kuat
2. Emosi
yang cepat tersinggung
3. Sering
mengambil keputusan tanpa berfikir panjang
4.
Pertimbangan agama, falsafah, ataupun tatakrama hanya kadang-kadang saja
dipakai
Dan “Dalam
perjalanan menuju” yang paling penting diketahui oleh remaja adalahbagaimana
remaja dapat berproses :
1. Menuju
fisik yang ideal
2. Menuju
emosi kelakian ataupun kewanitaan yang utuh
3. Menuju
cara berfikir dewasa
4. Menuju
mempercayai hal-hal yang agamais, bersifat falsafah dan bersifat tatakrama.
KESIMPULAN
Masa remaja merupakan masa yang
penuh gejolak. Dalam hal kesadaran diri, pada masa remaja para remaja mengalami
perubahan yang dramatis dalam kesadaran diri mereka. Mereka sangat rentan
terhadap pendapat orang lain karena mereka menganggap bahwa orang lain sangat
mengagumi atau selalu mengkritik mereka seperti mereka mengagumi atau
mengkritik diri mereka sendiri. Anggapan itu membuat remaja sangat
memperhatikan diri mereka. Pada saat inilah, remaja mulai dihadapkan dengan
realita dan tantangan untuk menyesuaikan impian dan angan-angan mereka dengan
kenyataan.
Namun pada
kenyataannya, adanya teknologi yang sangat berkembang dengan cepat telah mempengaruhi
kualitas kehidupan remaja. Permasalahan
yang pasti muncul kadang membawa mereka ke jalur yang salah. Banyaknya
pergaulan yang menyimpang telah menghantarkan mereka pada kesenangan sesaat.
Seperti berteman dengan narkotika yang tentunya sangat berbahaya jika
disalahgunakan. Hal itu seharusnya sangat diwaspadai karena sangat merusak
kehidupan khususnya untuk remaja yang merupakan penerus bangsa.
Peranan
orangtua atau pendidik amatlah besar dalam memberikan alternatif jawaban dari
hal-hal yang dipertanyakan oleh putra-putri remajanya. Orangtua yang bijak akan
memberikan lebih dari satu jawaban dan alternatif supaya remaja itu bisa
berpikir lebih jauh dan memilih yang terbaik. Orangtua yang tidak mampu
memberikan penjelasan dengan bijak dan bersikap kaku akan membuat sang remaja
tambah bingung. Remaja tersebut akan mencari jawaban di luar lingkaran orangtua
dan nilai yang dianutnya. Ini bisa menjadi berbahaya jika “lingkungan baru”
memberi jawaban yang tidak diinginkan atau bertentangan dengan yang diberikan
oleh orangtua.
Komentar
Posting Komentar