Makalah SISOSBUD "Kekhasan SisSosBud di Indonesia"



KATA PENGANTAR

            Puji syukur kepada Allah SWT karena Rahmat dan Izin-Nya maka saya bisa mengerjakan dan menyelesaikan tugas mata kuliah Sistem Sosial dan Budaya Indonesia dalam kesibukan aktivitas yang rutin saya jalankan.
            Tugas mata kuliah Sistem Sosial dan Budaya Indonesia ini mengambil judul atau tema tentang “Kekhasan Dari Sistem Sosial dan Budaya Indonesia.” Tujuan dari tugas ini adalah mahasiswa memahami tentang kekhasan berdasarkan teori dari para ahli dan studi kasus yang ada di lingkungan terdekat mahasiswa.
            Semoga tugas ini bermanfaat untuk saya sebagai mahasiswa dan rekan-rekan serta Universitas Muhammadiyah Bandung pada umumnya.



                                                                                                                         Cimahi, 6 April 2017


                                                                                                                                   Penulis


                                                                                                                                            




DAFTAR ISI

Kata Pengantar

Daftar Isi

BAB I                        Pendahuluan

BAB II                       Kekhasan Sistem Sosial dan Budaya Indonesia
                                   2.1       Definisi Sosiologi
                                   2.2       Definisi Antropologi
                                   2.3       Pengertian Sistem
                                   2.4       Pengertian Sosial Budaya
                                   2.5       Studi Kasus

 BAB III                     Kesimpulan

Daftar Pustaka


BAB I
PENDAHULUAN

Manusia dalam kesehariannya tidak akan lepas dari kebudayaan, karena manusia adalah pencipta dan pengguna kebudayaan itu sendiri. Manusia hidup karena adanya kebudayaan, sementara itu kebudayaan akan terus hidup dan berkembang manakala manusia mau melestarikan kebudayaan dan bukan merusaknya. Dengan demikian manusia dan kebudayaan tidak dapat dipisahkan satu sama lain, karena dalam kehidupannya tidak mungkin tidak berurusan dengan hasil-hasil kebudayaan, setiap hari manusia melihat dan menggunakan kebudayaan, bahkan kadang kala disadari atau tidak manusia merusak kebudayaan.

Hubungan yang erat antara manusia (terutama masyarakat) dan kebudayaan telah lebih jauh diungkapkan oleh Melville J. Herkovits dan bronislaw Malinowski, yang mengemukakan bahwa cultural determinism berarti segala sesuatu yang terdapat didalam masyarakat ditentukan adanya oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu. (Soemardjan, Selo: 1964: 115). Kemudian Herkovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang superorganic. Karena kebudayaan berturun temurun dari generasi ke generasi tetap hidup. Walaupun manusia yang menjadi anggota masyarakat sudah berganti karena kelahiran dan kematian.





BAB II
KEKHASAN SISTEM SOSIAL DAN BUDAYA INDONESIA

2.1 Definisi Sosiologi 

Sosiologi berasal dari bahasa Yunani yaitu kata socius dan logos, di mana socius memiliki arti kawan / teman dan logos berarti kata atau berbicara.
Sosiologi merupakan sebuah istilah yang berasal dari kata latin socius yang artinya teman, dan logos dari kata Yunani yang berarti cerita.
Menurut Bapak Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, sosiologi adalah ilmu yang mempelajari struktur sosial dan proses-proses sosial, termasuk perubahan-perubahan sosial.
Menurut ahli sosiologi lain yakni Emile Durkheim, sosiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari fakta-fakta sosial, yakni fakta yang mengandung cara bertindak, berpikir, berperasaan yang berada di luar individu di mana fakta-fakta tersebut memiliki kekuatan untuk mengendalikan individu.
Menurut Pitirim Sorokin, Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan dan pengaruh timbal balik antara aneka macam gejala sosial (misalnya gejala ekonomi, gejala keluarga, dan gejala moral), sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan dan pengaruh timbal balik antara gejala sosial dengan gejala non-sosial, dan yang terakhir, sosiologi adalah ilmu yang mempelajari ciri-ciri umum semua jenis gejala-gejala sosial lain.
J.A.A Von Dorn dan C.J. Lammers, Sosiologi adalah ilmu pengetahuan tentang struktur-struktur dan proses-proses kemasyarakatan yang bersifat stabil.
Paul B. Horton, Sosiologi adalah ilmu yang memusatkan penelaahan pada kehidupan kelompok dan produk kehidupan kelompok tersebut.

2.2 Definisi Antropologi 

Antropologi berasal dari kata Yunani, anthropos yang berarti "manusia" atau "orang", dan logos yang berarti ilmu. Antropologi mempelajari manusia sebagai makhluk biologis sekaligus makhluk sosial.
David Hunter Antropologi adalah ilmu yang lahir dari keingintahuan yang tidak terbatas tentang umat manusia.
Koentjaraningrat, Antropologi adalah ilmu yang mempelajari umat manusia pada umumnya dengan mempelajari aneka warna, bentuk fisik masyarakat serta kebudayaan yang dihasilkan.
William A. Haviland, Antropologi adalah studi tentang umat manusia, berusaha menyusun generalisasi yang bermanfaat tentang manusia dan perilakunya serta untuk memperoleh pengertian yang lengkap tentang keanekaragaman manusia.
Antropologi adalah salah satu cabang ilmu sosial yang mempelajari tentang budaya masyarakat suatu etnis tertentu.

2.3 Pengertian Sistem 

Sistem berasal dari bahasa Latin dan Yunani, istilah "sistem" diartikan sebagai mengabungkan, untuk mendirikan, untuk menempatkan bersama.
Sistem adalah kumpulan elemen berhubungan yang merupakan suatu kesatuan.
Sistem adalah Suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu.
System is an organized scheme or method (Sistem adalah kumpulan skema atau metode).

2.4 Pengertian Sosial Budaya 

Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia.
Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia.
Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian, nilai, norma, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.
Menurut Edward B. Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
Perubahan sosial budaya dapat terjadi bila sebuah kebudayaan melakukan kontak dengan kebudayaan asing. Perubahan sosial budaya adalah sebuah gejala berubahnya struktur sosial dan pola budaya dalam suatu masyarakat.
Kesimpulan kekhasan sistem sosial budaya Indonesia dari teori para ahli di atas adalah keberagaman dalam bahasa, nilai, norma, ilmu pengetahuan, kesenian, adat istiadat, dari seluruh provinsi di Indonesia. Keberagaman yang disatukan dalam falsafah Pancasila yaitu Bhinneka Tunggal Ika yang berarti berbeda-beda tetapi tetap satu jua.  








2.5 Studi Kasus

Keberagaman budaya di Indonesia mempengaruhi sistem sosial, sehingga mempunyai ciri khas yaitu dari segala warna-warni tersebut seluruh rakyat Indonesia di tuntut mampu menjaga keberagaman itu dalam wadah yang bernama persatuan Indonesia dalam praktik kehidupan sehari-hari. 
Di Kota Cimahi khususnya, keberagaman datang dari para pendatang yang masuk ke kota Cimahi sehingga mereka bercampur baur dengan warga kota Cimahi yang pada umumnya menjadi pedagang, didominasi warga dari daerah Padang, warga-warga dari daerah Ambon pun datang masuk ke kota Cimahi dengan pekerjaan yang khas menjadi debt collector, semua bergabung dengan warga kota Cimahi menjalankan kehidupan sehari-harinya. 
Maka dari itu menjadi tugas bersama antara aparat pemerintahan kota Cimahi dengan warga asli Cimahi dan pendatang untuk menjaga kondusifitas kota Cimahi.
Masalah banyak timbul dari warga Ambon yang menjadi debt collector, sering terjadi kekerasan fisik kepada warga asli kota Cimahi yang mempunyai hutang.
Dari dalam kota Cimahi muncul juga masalah dengan berkumpulnya anak-anak dalam perkumpulan-perkumpulan geng motor dan anak-anak punk yang juga berpotensi menimbulkan masalah. Artinya keberagaman di Kota Cimahi yang akhirnya menimbulkan konflik-konflik kecil baik dari pendatang atau pun pribumi Cimahi akhirnya jauh dari nilai khas bangsa Indonesia yang dalam keberagamannya menjaga kedamaian dan ketentraman. Konflik menjadikan Bhinneka Tunggal Ika jauh panggang dari api.










BAB III
KESIMPULAN


            Manusia hidup karena adanya kebudayaan, sementara itu kebudayaan akan terus hidup dan berkembang manakala manusia mau melestarikan kebudayaan dan bukan merusaknya. Dengan demikian manusia dan kebudayaan tidak dapat dipisahkan satu sama lain, karena dalam kehidupannya tidak mungkin tidak berurusan dengan hasil-hasil kebudayaan, setiap hari manusia melihat dan menggunakan kebudayaan, bahkan kadang kala disadari atau tidak manusia merusak kebudayaan. Rusak atau berjalannya budaya sebuah Negara tergantung dari semua pihak dalam proses menjaganya. Maka dalam proses menjaga tersebut diperlukan ilmu. Bangsa Indonesia yang sangat beragam ini mesti menyadari bahwa pendidikan wajib dinomorsatukan, dengan pendidikan maka diharapkan seluruh rakyat Indonesia yang sangat beragam ini bisa menjaga kekhasannya dalam lingkup yang damai dan tenteram sehingga tercapai cita-cita Pancasila.  


DAFTAR PUSTAKA

http://www.kompasiana.com/fajarbuslovers/fenomena-si-mata-elang-legal-atau-tidak_573c6a8d44afbda017f09e29


#matakuliah #sosialbudayaindonesia #umb #umbandung #sosiologi #administrasipublik








 







           

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

MAKALAH SISOSBUD "MASYARAKAT PEDESAAN DAN PERKOTAAN"