MAKALAH SISOSBUD "MASYARAKAT PEDESAAN DAN PERKOTAAN"
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT karena
Rahmat dan izin-Nya maka saya bisa mengerjakan dan menyelesaikan tugas mata
kuliah Sistem Sosial dan Budaya Indonesia tanpa kendala yang berarti.
Tugas mata kuliah Sistem Sosial dan
Budaya Indonesia ini mengambil judul tentang “Masyarakat Pedesaan dan Masyarakat Perkotaan”. Tujuan dari tugas
dengan judul tersebut adalah memahami apa itu masyarakat pedesaan dan perkotaan
dan kendala-kendala yang mereka hadapi.
Semoga tugas ini bermanfaat untuk
saya pribadi khususnya, rekan-rekan mahasiswa, dan Universitas Muhammadiyah
Bandung pada umumnya.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Masyarakat
desa dan kota dari dulu memiliki keunikan masing-masing yang membuat mereka
menarik untuk di teliti. Masyarakat desa memiliki ciri yang tidak sama dengan
masyarakat kota. Pola tingkah laku keseharian yang berkaitan dengan segala
kegiatan baik itu ekonomi, sosial, budaya, sangat berbeda untuk masyarakat desa
dan kota.
Masyarakat desa memiliki juga
permasalahan tentunya dalam kehidupan sehari-harinya, demikian juga masyarakat
kota, dan permasalahan serta kendala-kendala yang mereka hadapi pun tidak sama
yang membutuhkan solusi yang juga berbeda.
Dikenal juga istilah komunitas urban
dan komunitas rural, yang mempunyai definisi dan penjelasan lebih mendalam
dalam bab selanjutnya.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang di atas, maka terdapat rumusan masalah sebagai berikut :
- Apa pengertian masyarakat pedesaan dan masyarakat perkotaan dan ciri-cirinya?
- Apa definisi rural community dan urban community? Dan jelaskan tentang faktor penyebabnya serta contohnya!
1.3. Tujuan Penulisan
Penulis
memahami definisi masyarakat pedesaan dan masyarakat perkotaan dan ciri-cirinya
serta memahami apa itu rural community dan urban community, faktor penyebabnya
serta contoh kasusnya.
1.4. Metode Pengumpulan Data
Metode
pengumpulan data yang digunakan penulis
menggunakan media internet untuk mencari informasi tentang data-data yang
dibutuhkan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian Masyarakat Pedesaan dan Perkotaan
Secara awam masyarakat desa sering
diartikan sebagai masyarakat tradisional dari masyarakat primitif (sederhana).
Namun pandangan tersebut sebenarnya kurang tepat, karena masyarakat desa adalah
masyarakat yang tinggal di suatu kawasan, wilayah, teritorial tertentu yang
disebut desa.
Sedangkan masyarakat tradisional
adalah masyarakat yang penguasaan ipteknya rendah sehingga hidupnya masih sederhana
dan belum kompleks. Memang tidak dapat di pungkiri masyarakat desa di Negara
berkembang seperti Indonesia ukurannya terdapat pada sifatnya yang masih
tradisional dan hidupnya yang sederhana. Semua itu dikarenakan desa-desa
terpencil di Indonesia masih jauh dari pengaruh budaya luar yang budaya luar
itu tidak mampu mempengaruhi perubahan-perubahan pola hidupnya.
Masyarakat perkotaan sebenarnya
tidak dapat dipisahkan dari masyarakat pedesaan karena antara desa dan kota ada
hubungan konsentrasi penduduk dengan gejala-gejala sosial yang dinamakan urbanisasi yaitu perpindahan
penduduk dari desa ke kota. Masyarakat kota merupakan masyarakat urban dari
berbagai desa yang bersifat heterogen dan majemuk karena terdiri dari berbagai
jenis pekerjaan, keahlian, dan dating dari berbagai ras, etnis, dan agama.
Mereka datang ke kota dengan banyak
harapan karena menganggap kota adalah tempat dimana mereka bisa mewujudkan
semua impiannya. Kota memberi stimulus (rangsangan), kota memberi mereka
harapan, kota adalah tempat mereka mewujudkan mimpi. Sangat wajar ketika
akhirnya sikap penduduk kota individualistis, karena mereka membawa kepentingan
masing-masing. Lahan yang semakin sempit, kemacetan, target pekerjaan yang
tinggi membuat pekerjaan yang sangat cocok adalah menjadi pegawai dan pedagang
serta bidang jasa. Pola kehidupan di kota akhirnya merubah masyarakat menjadi
praktis dan realistis.
2.2. Definisi Rural Community dan Urban Community
Rural Community, disebut
juga masyarakat pedesaan dengan hal-hal yang berkaitan dengan tempat dan mata
pencaharian yang identik dengan bertani. Menurut Paul H. Landis desa adalah tempat dimana hanya diisi oleh kurang
dari 2500 jiwa. Dan mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
- Mempunyai pergaulan hidup yang saling kenal mengenal antar ribuan jiwa.
- Ada pertalian yang sama tentang kesukaan terhadap kebiasaan.
- Perekonomian berbentuk agraris.
- Dipengaruhi oleh iklim, keadaan alam, kekayaan alam, pekerjaan yang bukan agraris bersifat sambilan.
Sehingga
Rural Community diartikan sebagai kelompok orang yang tinggal disebuah tempat
yang jauh dari perkotaan yang penduduknya kurang dari 2500 jiwa dan mata
pencahariannya bertani karena sangat bergantung kepada alam.
Urban
Community, Kota adalah suatu system jaringan kehidupan manusia dengan kepadatan
penduduk yang tinggi, strata sosial ekonomi yang heterogen dan corak kehidupan
yang materialistic.
Masyarakat perkotaan sering disebut
juga urban community. Masyarakat kota lebih ditekankan pada sifat-sifat
kehidupan serta ciri kehidupannya berbeda dengan masyarakat pedesaan.
Masyarakat kota memiliki tatanan yang heterogen sehingga kelompoknya lebih
dinamis. Masyarakat kota memiliki daya tarik bagi masyarakat desa untuk
melakukan urbanisasi.
Perhatian khusus masyarakat kota
tidak terbatas pada aspek-aspek seperti pakaian, makanan dan perumahan, tetapi
mempunyai perhatian lebih luas lagi.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1. Ciri-Ciri Masyarakat Pedesaan dan Perkotaan
Adapun
ciri-ciri masyarakat desa antara lain :
- Anggota komunitas kecil
- Hubungan antar individu bersifat kekeluargaan
- Sistem kepemimpinan informal
- Ketergantungan terhadap alam tinggi
- Religius magis (bercampurnya agama dengan adat istiadat)
- Rasa solidaritas dan gotong royong tinggi
- Kontrol sosial antara warga kuat
- Hubungan antara pemimpin dan warga bersifat informal
- Pembagian kerja tidak tegas
- Patuh terhadap nilai-nilai dari leluhur
- Tingkat mobilitas rendah
- Penghidupan utama adalah petani
Ciri-ciri
masyarakat kota adalah :
- Kehidupan keagamaan berkurang karena cara berpikir mulai sekuler
- Individualistis
- Pembagian kerja sangat jelas sesuai skill
- Hubungan antar individu formal, interaksi antar warga berdasar kepentingan
- Sangat menghargai waktu sehingga perlu perencanaan matang
- Terbuka terhadap perubahan
- Pertumbuhan penduduk tinggi
- Kontrol sosial antar warga rendah
- Kehidupan bersifat non-agraris
- Mobilitas sosial tinggi, penduduk bersifat dinamis, kreatif, inovatif
3.2. Faktor Penyebab dan Contohnya
Masyarakat
pedesaan dan perkotaan bukanlah dua komunitas yang terpisah sama sekali satu
sama lain. Bahkan dalam keadaan wajar keduanya terdapat hubungan yang erat.
Bersifat ketergantungan karena di antara mereka saling membutuhkan. Kota dalam
memenuhi kebutuhan warganya membutuhkan desa, contohnya di dalam hal makanan
pokok, warga kota membutuhkan beras yang berasal dari lahan pertanian yang
berada di desa.
Sebuah kota juga bisa mempengaruhi
kehidupan desa di antaranya ketika sebuah kota melakukan perluasan pembangunan.
Maka sedikit demi sedikit nilai-nilai yang menjadi khas di desa tersebut mulai
hilang mengikuti gaya perkotaan, lahan pertanian mulai hilang, berganti dengan
perumahan.
Hubungan yang lainnya terjadi juga
dalam contoh yang disebut urbanisasi. Pemahaman warga desa yang menganggap kota
adalah sumber uang, sumber kesuksesan, dan sumber popularitas menjadi salah
satu penyebabnya.
Hubungan lainnya muncul ketika musim
panen tiba, ada jeda menunggu menuju musim tanam, banyak warga desa bekerja ke
kota sebagai pegawai musiman diantaranya sebagai buruh bangunan, proyek
jembata, proyek jalan raya. Ada yang kembali ke desa, ada yang memilih untuk
terus dengan pekerjaannya yang baru, yang awalnya musiman malah menjadi
perkerjaan tetap.
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Komunitas
desa adalah sekumpulan orang yang tinggal jauh dari perkotaan yang jumlah
penduduknya kurang dari 2500 jiwa dan sebagian besar bermata pencaharian
bertani karena masih sangat bergantung kepada alam. Masyarakat desa sering
disebut Rural Community.
Masyarakat kota sering juga disebut
sebagai Urban Community. Pengertian masyarakat kota lebih ditekankan pada
sifat-sifat kehidupan serta ciri-ciri yang berbeda dengan masyarakat pedesaan. Lebih
dinamis, mobilitas tinggi, heterogen, kreatif inovatif, individualistis, tidak
bersifat agraris.
DAFTAR PUSTAKA
Komentar
Posting Komentar