MAKALAH SISOSBUD "MASYARAKAT PEDESAAN DAN PERKOTAAN"



KATA PENGANTAR

            Puji syukur kepada Allah SWT karena Rahmat dan izin-Nya maka saya bisa mengerjakan dan menyelesaikan tugas mata kuliah Sistem Sosial dan Budaya Indonesia tanpa kendala yang berarti.
            Tugas mata kuliah Sistem Sosial dan Budaya Indonesia ini mengambil judul tentang “Masyarakat Pedesaan dan Masyarakat Perkotaan”. Tujuan dari tugas dengan judul tersebut adalah memahami apa itu masyarakat pedesaan dan perkotaan dan kendala-kendala yang mereka hadapi.
            Semoga tugas ini bermanfaat untuk saya pribadi khususnya, rekan-rekan mahasiswa, dan Universitas Muhammadiyah Bandung pada umumnya.

                                        Cimahi, 1 Juni 2017


                                         Penulis






BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
            Masyarakat desa dan kota dari dulu memiliki keunikan masing-masing yang membuat mereka menarik untuk di teliti. Masyarakat desa memiliki ciri yang tidak sama dengan masyarakat kota. Pola tingkah laku keseharian yang berkaitan dengan segala kegiatan baik itu ekonomi, sosial, budaya, sangat berbeda untuk masyarakat desa dan kota.
            Masyarakat desa memiliki juga permasalahan tentunya dalam kehidupan sehari-harinya, demikian juga masyarakat kota, dan permasalahan serta kendala-kendala yang mereka hadapi pun tidak sama yang membutuhkan solusi yang juga berbeda.
            Dikenal juga istilah komunitas urban dan komunitas rural, yang mempunyai definisi dan penjelasan lebih mendalam dalam bab selanjutnya.

1.2. Rumusan Masalah
            Berdasarkan latar belakang di atas, maka terdapat rumusan masalah sebagai berikut :
  1. Apa pengertian masyarakat pedesaan dan masyarakat perkotaan dan ciri-cirinya?
  2. Apa definisi rural community dan urban community? Dan jelaskan tentang faktor penyebabnya serta contohnya!

1.3. Tujuan Penulisan
            Penulis memahami definisi masyarakat pedesaan dan masyarakat perkotaan dan ciri-cirinya serta memahami apa itu rural community dan urban community, faktor penyebabnya serta contoh kasusnya.


1.4. Metode Pengumpulan Data
            Metode pengumpulan data  yang digunakan penulis menggunakan media internet untuk mencari informasi tentang data-data yang dibutuhkan.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Masyarakat Pedesaan dan Perkotaan
            Secara awam masyarakat desa sering diartikan sebagai masyarakat tradisional dari masyarakat primitif (sederhana). Namun pandangan tersebut sebenarnya kurang tepat, karena masyarakat desa adalah masyarakat yang tinggal di suatu kawasan, wilayah, teritorial tertentu yang disebut desa.
            Sedangkan masyarakat tradisional adalah masyarakat yang penguasaan ipteknya rendah sehingga hidupnya masih sederhana dan belum kompleks. Memang tidak dapat di pungkiri masyarakat desa di Negara berkembang seperti Indonesia ukurannya terdapat pada sifatnya yang masih tradisional dan hidupnya yang sederhana. Semua itu dikarenakan desa-desa terpencil di Indonesia masih jauh dari pengaruh budaya luar yang budaya luar itu tidak mampu mempengaruhi perubahan-perubahan pola hidupnya.
            Masyarakat perkotaan sebenarnya tidak dapat dipisahkan dari masyarakat pedesaan karena antara desa dan kota ada hubungan konsentrasi penduduk dengan gejala-gejala sosial  yang dinamakan urbanisasi yaitu perpindahan penduduk dari desa ke kota. Masyarakat kota merupakan masyarakat urban dari berbagai desa yang bersifat heterogen dan majemuk karena terdiri dari berbagai jenis pekerjaan, keahlian, dan dating dari berbagai ras, etnis, dan agama.
            Mereka datang ke kota dengan banyak harapan karena menganggap kota adalah tempat dimana mereka bisa mewujudkan semua impiannya. Kota memberi stimulus (rangsangan), kota memberi mereka harapan, kota adalah tempat mereka mewujudkan mimpi. Sangat wajar ketika akhirnya sikap penduduk kota individualistis, karena mereka membawa kepentingan masing-masing. Lahan yang semakin sempit, kemacetan, target pekerjaan yang tinggi membuat pekerjaan yang sangat cocok adalah menjadi pegawai dan pedagang serta bidang jasa. Pola kehidupan di kota akhirnya merubah masyarakat menjadi praktis dan realistis.


2.2. Definisi Rural Community dan Urban Community
            Rural Community, disebut juga masyarakat pedesaan dengan hal-hal yang berkaitan dengan tempat dan mata pencaharian yang identik dengan bertani. Menurut Paul H. Landis desa adalah tempat dimana hanya diisi oleh kurang dari 2500 jiwa. Dan mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
  1. Mempunyai pergaulan hidup yang saling kenal mengenal antar ribuan jiwa.
  2. Ada pertalian yang sama tentang kesukaan terhadap kebiasaan.
  3. Perekonomian berbentuk agraris.
  4. Dipengaruhi oleh iklim, keadaan alam, kekayaan alam, pekerjaan yang bukan agraris bersifat sambilan.
Sehingga Rural Community diartikan sebagai kelompok orang yang tinggal disebuah tempat yang jauh dari perkotaan yang penduduknya kurang dari 2500 jiwa dan mata pencahariannya bertani karena sangat bergantung kepada alam.
            Urban Community, Kota adalah suatu system jaringan kehidupan manusia dengan kepadatan penduduk yang tinggi, strata sosial ekonomi yang heterogen dan corak kehidupan yang materialistic.
            Masyarakat perkotaan sering disebut juga urban community. Masyarakat kota lebih ditekankan pada sifat-sifat kehidupan serta ciri kehidupannya berbeda dengan masyarakat pedesaan. Masyarakat kota memiliki tatanan yang heterogen sehingga kelompoknya lebih dinamis. Masyarakat kota memiliki daya tarik bagi masyarakat desa untuk melakukan urbanisasi.
            Perhatian khusus masyarakat kota tidak terbatas pada aspek-aspek seperti pakaian, makanan dan perumahan, tetapi mempunyai perhatian lebih luas lagi.




 BAB III
PEMBAHASAN

3.1. Ciri-Ciri Masyarakat Pedesaan dan Perkotaan
            Adapun ciri-ciri masyarakat desa antara lain :
  1. Anggota komunitas kecil
  2. Hubungan antar individu bersifat kekeluargaan
  3. Sistem kepemimpinan informal
  4. Ketergantungan terhadap alam tinggi
  5. Religius magis (bercampurnya agama dengan adat istiadat)
  6. Rasa solidaritas dan gotong royong tinggi
  7. Kontrol sosial antara warga kuat
  8. Hubungan antara pemimpin dan warga bersifat informal
  9. Pembagian kerja tidak tegas
  10. Patuh terhadap nilai-nilai dari leluhur
  11. Tingkat mobilitas rendah
  12. Penghidupan utama adalah petani
Ciri-ciri masyarakat kota adalah :
  1. Kehidupan keagamaan berkurang karena cara berpikir mulai sekuler
  2. Individualistis
  3. Pembagian kerja sangat jelas sesuai skill
  4. Hubungan antar individu formal, interaksi antar warga berdasar kepentingan
  5. Sangat menghargai waktu sehingga perlu perencanaan matang
  6. Terbuka terhadap perubahan
  7. Pertumbuhan penduduk tinggi
  8. Kontrol sosial antar warga rendah
  9. Kehidupan bersifat non-agraris
  10. Mobilitas sosial tinggi, penduduk bersifat dinamis, kreatif, inovatif

3.2. Faktor Penyebab dan Contohnya
            Masyarakat pedesaan dan perkotaan bukanlah dua komunitas yang terpisah sama sekali satu sama lain. Bahkan dalam keadaan wajar keduanya terdapat hubungan yang erat. Bersifat ketergantungan karena di antara mereka saling membutuhkan. Kota dalam memenuhi kebutuhan warganya membutuhkan desa, contohnya di dalam hal makanan pokok, warga kota membutuhkan beras yang berasal dari lahan pertanian yang berada di desa.
            Sebuah kota juga bisa mempengaruhi kehidupan desa di antaranya ketika sebuah kota melakukan perluasan pembangunan. Maka sedikit demi sedikit nilai-nilai yang menjadi khas di desa tersebut mulai hilang mengikuti gaya perkotaan, lahan pertanian mulai hilang, berganti dengan perumahan.
            Hubungan yang lainnya terjadi juga dalam contoh yang disebut urbanisasi. Pemahaman warga desa yang menganggap kota adalah sumber uang, sumber kesuksesan, dan sumber popularitas menjadi salah satu penyebabnya.
            Hubungan lainnya muncul ketika musim panen tiba, ada jeda menunggu menuju musim tanam, banyak warga desa bekerja ke kota sebagai pegawai musiman diantaranya sebagai buruh bangunan, proyek jembata, proyek jalan raya. Ada yang kembali ke desa, ada yang memilih untuk terus dengan pekerjaannya yang baru, yang awalnya musiman malah menjadi perkerjaan tetap.




BAB IV
PENUTUP

4.1. Kesimpulan
            Komunitas desa adalah sekumpulan orang yang tinggal jauh dari perkotaan yang jumlah penduduknya kurang dari 2500 jiwa dan sebagian besar bermata pencaharian bertani karena masih sangat bergantung kepada alam. Masyarakat desa sering disebut Rural Community.
            Masyarakat kota sering juga disebut sebagai Urban Community. Pengertian masyarakat kota lebih ditekankan pada sifat-sifat kehidupan serta ciri-ciri yang berbeda dengan masyarakat pedesaan. Lebih dinamis, mobilitas tinggi, heterogen, kreatif inovatif, individualistis, tidak bersifat agraris.

DAFTAR PUSTAKA

www.danutrimandana.blogspot.co.id/2016/03/makalah-tentang-masyarakat-pedesaan-dan.html?m=1 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makalah SISOSBUD "Kekhasan SisSosBud di Indonesia"